KRICOM - Setelah sebelumnya dikabarkan akan pulang pada 21 Februari, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ternyata mengurungkan niatnya untuk pulang ke tanah air. Dia masih melakukan istikharah di Tanah Suci Mekah untuk menentukan sikapnya.
Ketua Tim Pengacara Habib Rizieq Shihab, Eggi Sudjana mengatakan, dirinya tak bisa memaksakan Rizieq untuk menginjakkan kaki di tanah air pada tanggal 21 Februari mendatang.
"Kita harus menghormati privasi dan pendapat Habib. Karena ini menyangkut satu peristiwa besar yang mungkin terjadi. Pendukung yang setia pasti bakal membela habis-habisan. Bahkan siap mati syahid," kata Eggi di kantornya, Jalan Tanah Abang III, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (10/2/2018).
Eggi menilai, ada kelompok yang tak menginginkan tersangka kasus pornografi itu kembali ke tanah air. Jika sampai pulang, maka tak dipungkiri bakal terjadi pertumpahan darah.
"Saya kalau sebagai aktivis senang kalau ada bentrokan. Tapi, sebagai advokat saya tak setuju karena melanggar hukum," ujarnya.
"Kami kembalikan kepada Habib. Dia meminta kesempatan istikharah. Karena lagi di Mekkah, lebih afdol katanya," tambah Eggi.
Dia yakin, Habib Rizieq tak menginginkan adanya perpecahan dan konflik di Indonesia.
"Kalau nanti hasil istikharah Habib pulang tanggal 21 Februari, maka sudi kiranya pemerintah menghormati kehadirannya sebagai anak bangsa," kata Eggi.
''Habib sudah mengorbankan dirinya karena dicaci-maki dan dibilang penakut. Habib mengatakan tak ingin mengorbankan rakyat kalau sampai terjadi pertumpahan darah yang menimbulkan luka lebih besar," pungkasnya.
Sebelumnya, kabar kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab ke Indonesia pada 21 Februari 2018 mendatang dibenarkan Humas Presidium Alumni 212, Novel Bamukmin.
Novel mengaku seluruh alumni 212 tengah mempersiapkan kepulangan Rizieq, salah satunya dengan memasang spanduk kedatangan Habib Rizieq ke Indonesia di sejumlah lokasi.