KRICOM - Partai Gerindra menduga ada motif politik dalam ucapan La Nyalla Matalitti soal adanya permintaan mahar politik sebesar Rp 40 miliar. Kini, pihak Gerindra terus memantau perkembangan isu ini.
Menurut Ketua DPP Bidang Hukum Partai Gerindra, Habiburokhman, ada yang janggal di balik ucapan La Nyalla.
"Saya enggak tahu siapa yang ngipas-ngipasin, apa ada yang ngomporin. Kami akan lihat dua tiga hari ini sikap beliau seperti apa," kata Habiburokhman dalam diskusi 'Wajah Politik Pilkada 2018' di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (13/1/2018).
Menurut Habiburokhman, apa yang diucapkan oleh La Nyalla sudah membuat gemas seluruh anak buah Prabowo Subianto di barisan akar rumput.
"Makanya mau ke proses hukum. Dari grassroot sudah gemas ini. Namun di jajaran pimpinan belum memutuskan karena uang saksi Rp 40 miliar itu wajar dan beralasan. Gimana mau maju kalau gak ada saksi," ujarnya.
Habiburokhman menegaskan bahwa tak ada 'pemalakan' seperti yang dituduhkan oleh sejumlah pihak.
"Di Gerindra sudah jelas kalau enggak ada pemalakan dan segala macam. Bukan permintaan, tapi Pak La Nyalla yang mengajukan. Pak Prabowo hanya menanyakan perlu enggak ada uang saksi dan sebagainya. Nah ini Pak La Nyalla siap enggak. Seperti Sandi (Wagub DKI Sandiaga Uno) kemarin sudah mengklarifikasi dan keluar Rp 100 miliar," pungkasnya.