KRICOM - Partai Golkar akan segera menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Rencananya, Munaslub diselenggarakan Desember 2017 ini.
Mantan Sekertaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar 1983-1987, Sarwono Kusumaatmadja menuturkan, digelarnya Munaslub merupakan konsekuensi dari kasus hukum yang menjerat Ketua Umum Golkar, Setya Novanto (Setnov). Dia menyebut jika ditahannya Setnov membuat reputasi Golkar jeblok di mata publik.
“Ini ada orang yang kebetulan Ketua Umum yang bikin barangnya jeblok. Karena udah ada konsensus bahwa dia biang keladi partai itu jeblok, (jadi harus) diganti,” ujar Sarwono saat ditemui di Jakarta Pusat, Jumat (8/12/2017).
Sarwono mengingatkan, di Munaslub mendatang para kader Golkar agar tidak salah pilih ketua umum. Ketua Umum yang baru harus mampu meningkatkan citra Golkar dari keterpurukan.
“Kalau salah milih orang, jeblok lagi (Partai Golkar),” lanjut dia.
Terkait siapa yang akan menggantikan Setnov di kursi Ketua Umum, Sarwono enggan berbicara. Apalagi saat ini dia bukanlah kader internal aktif Golkar.
“Saya kan enggak bisa (biar tidak jeblok). Tapi jangankan kami yang di luar, yang ikut aja enggak tau. Cuma ada yang dijagoin," tandasnya.