KRICOM - Sikap Korea Utara (Korut) satu bulan belakangan ini menimbulkan pertanyaan dari berbagai pihak. Negara yang begitu aktif melancarkan sejumlah uji coba senjata nuklir tersebut, tiba-tiba menjadi sunyi dan tak lagi melontarkan propaganda-propaganda perang yang berpotensi menimbulkan konflik.
Beberapa pihak mengatakan, sikap Korut tersebut turut dipengaruhi oleh menurunnya kondisi kesehatan sang Pemimpin Besar Kim Jong-un. Menurut kabar yang dirilis The Sun, Kim Jong-un disebut-sebut tengah menderita sakit yang cukup parah. Hal itu dilihat dari beberapa foto yang beredar belakangan ini.
Menurut laporan yang dirilis The Guardian, turunnya kondisi kesehatan Kim turut disebabkan oleh maraknya ancaman-ancaman pembunuhan yang diterimanya. Sejak saat itu, Kim menderita insomnia dan mengalami gangguan kejiwaan. Namun begitu, tidak dijelaskan dari mana datangnya ancaman-ancaman pembunuhan tersebut.
Salah seorang anggota partai berkuasa di Korea Selatan (Korsel), Lee Cheol-woo mengatakan, Kim Jong-un tengah berada dalam kondisi yang amat waspada. Ia digambarkan begitu siaga dan tak ingin tewas oleh para pembunuh yang menyusup saat dirinya tertidur lelap.
"Ia selalu berjaga terhadap segala potensi ancaman terhadap takhtanya, termasuk ancaman kudeta militer. Ia juga mulai terobsesi untuk memastikan bahwa dirinya sangat aman dan jauh dari ancaman," ujar Lee.
Lee juga memaparkan, Kim Jong-un tampak sangat gemuk dibandingkan tiga tahun lalu. Hal itu disebabkan oleh hobinya untuk makan dan minum, khususnya minuman keras. Dilaporkan, bobot tubuh Kim Jong-un telah bertambah sekitar 41 kilogram sejak dirinya ditunjuk menjadi penguasa Korut pada 2011 silam.
"Dengan kebiasaan tersebut, kemungkinan besar dirinya akan mengidap penyakit-penyakit orang dewasa," sambung Lee tanpa menjelaskan kemungkinan penyakit yang akan menyerang Kim.
Kim Jong-un sendiri saat ini tengah menjadi sorotan dari dunia internasional. Pasalnya, Kim tetap nekat mengembangkan persenjataan nuklir, meskipun telah mendapatkan kecaman dan sanksi dari Dewan Keamanan PBB.
Bahkan baru-baru ini, sebuah citra satelit memperlihatkan para insinyur Korut tengah sibuk membangun sebuah kapal selam militer jenis terbaru. Kapal selam tersebut diduga akan memiliki kemampuan menembakkan sebuah rudal balistik berhulu nuklir tanpa terdeteksi radar musuh.