KRICOM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tak mengetahui ada alumni Kanisius yang melakukan walk out saat dia berpidato di Pesta Raya dan peringatan 90 tahun lembaga pendidikan Kolese Kanisius di Hall D JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Sabtu (11/11/2017) malam.
Usai melaksanakan rapat pimpinan (rapim) dengan kepala dinas serta jajaran SKPD di Balai Kota, Anies Baswedan awalnya tidak mengetahui ihwal kejadian tersebut, bahkan baru mengetahui informasi tersebut setelah tiba di Balai Kota.
"Saya tahunya malah saat sudah dalam kantor. Pas tadi pagi pun belum tahu," kata Anies, di Balai Kota, Senin (13/11/2017).
Kendati demikian, apabila hal tersebut benar adanya, maka ia menilai tindakan tersebut tak ubahnya sebagai perbedaan pendapat semata.
"Saya memberikan hak kepada siapa saja mengungkapkan dengan caranya. Bagian kami adalah menyapa semua, mengayomi semua, jadi itu tanggung jawab saya sebagai gubernur. Saya akan menyapa semua, mengayomi semua," tuturnya.
Sebelumnya beredar kabar sejumlah undangan WO saat Anies berpidato di acara peringatan 90 tahun berdirinya Kolese Kanisius di JIExpo Kemayoran pada Sabtu kemarin(11/11/2017) dan salah satunya, adalah komposer ternama Ananda Sukarlan.
Bahkan, Sukarlan sempat mengkritik panitia acara yang mengundang Anies sebagai salah satu pembicara. Kepada panitia, ia memberi catatan agar kedepan haris lebih berhati-hati dalam memanggil seorang tokoh.
"Walaupun saya tahu, kita harus mengundang karena jabatannya, tetapi next time kita harus melihat sosok itu seperti apa, dan bagaimana dia mendapatkannya (jabatan sebagai gubernur) . Ini saya enggak ngomong politik," jelas Sukarlan.