KRICOM - Penunjukan Pjs dari Polri untuk Gubernur Jawa Barat sepertinya tak akan mampu mendongkrak suara pasangan TB Hasanudin-Anton Charliyan yang kini berada di posisi terbawah.
Keduanya hanya mendapatkan suara 2,5 persen dalam survei Cyrus Network yang dirilis pada pertengahan Januari lalu.
Menurut peneliti CSIS, Philip J Vermonte, meski nantinya Irjen Mochammad Iriawan yang akan menjadi Pjs Gubernur Jawa Barat, kecil kemungkinan dia akan 'membantu' pasangan yang diusung rezim penguasa ini.
"Di tengah suasana kompetisi yang sedemikian panjang, saya kira Pjs Gubernur tak bisa semaunya memenangkan salah satu calon karena akan ada pengawasan dari partai-partai lain kalau memang diasumsikan akan menguntungkan PDIP," kata Philip dalam acara diskusi di Warung Buncit, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (5/2/2018).
Terkait dengan elektabilitas keduanya yang sangat kecil, Phillip menilai bahwa hal itu adalah 'nasib' partai besutan Megawati Soekarnoputri ini.
"Perlu diingat bahwa tahun 2012 juga sama, kandidat PDIP itu nomor bontot terus di survei," paparnya.
Sementara itu, Managing Director Cyrus Network Eko Dafid Afianto menilai, jika mesin partai PDIP sudah bergerak, diperkirakan pasangan ini bisa mencapai angka dua digit, meski kecil kemungkinan bisa mengungguli kedua pasangan di atasnya.
"Karena total suara hanya 100%, maka penambahan angka kedua pasangan terbawah ini akan menggerogoti suara pasangan RK-Uu dan Deddy-Dedi," ujarnya.
Eko mengingatkan, hal itu adalah tantangan bagi RK-Uu dan Deddy-Dedi untuk menjaga suara mereka agar tidak digerogoti oleh Sudrajat-Saikhu dan TB Hasanudin-Anton yang memiliki suara terkecil ini.