KRICOM - Suhu politik di Jawa Timur menjelang Pilkada serentak 2018 masih adem ayem. Hingga kini, belum tercium isu perpecahan meski pertarungan memperebutkan kursi panas Jatim 1 dan 2 bakal berlangsung sengit.
Hal tersebut dibenarkan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Menurutnya, isu perpecahan biasanya baru akan terjadi pada masa penghitungan suara lantaran masing-masing orang ingin jagoannya menang.
"Suasananya (sekarang) akrab dan tidak ada permasalahan. Biasanya yang bermasalah itu pas penghitungan, ada sengketa. Kalau pas pemilihan tidak ada masalah," kata Soekarwo saat mendampingi Wapres Jusuf Kalla meninjau pameran UKM Tanwir Aisyiyah di Surabaya, Jumat (19/1/2018).
Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla pun ikut menyampaikan komentarnya soal Pilkada Jatim. Menurutnya, pemilihan gubernur di ujung Pulau Jawa ini bukti kalau diskriminasi antara pria dan wanita dalam berpolitik sudah tidak ada.
"Laki-laki dan perempuan itu tidak ada perbedaan, ini di Jawa Timur cagubnya perempuan. Jadi tidak ada diskriminasi lagi, tergantung kemampuan. Sekarang tidak ada lagi perempuan mempunyai keterbatasan," timpal Kalla.
Di masa penelitian berkas pendaftaran pasangan calon kepala daerah, terdapat dua bakal pasangan calon untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, yaitu pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.
Kedua bakal pasangan calon tersebut telah melengkapi berkas pendaftaran dan menjalani tes kesehatan di RSUD dr. Soetomo Surabaya dan di BNN Provinsi Jawa Timur.
Proses penelitian berkas dan hasil pemeriksaan saat ini sedang dilakukan oleh KPU Provinsi Jawa Timur dan akan diumumkan hasilnya dalam penetapan peserta pilkada pada 12 Februari.