KRICOM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta tak usah takut akan adanya dominasi kekuatan TNI Angkatan Darat yang bisa menghambat dirinya di Pilpres 2019. Sebab kemungkinan terjadinya indikasi tersebut sangat kecil.
Sebab beredar isu kalau Gatot buru-buru dipensiunkan dari TNI karena ada kemungkinan kuatnya dominasi Angkatan Darat di Pemilu.
Pengamat Politik Karyono Wibowo menyebut beberapa kejadian kalahnya trah Soekarnois maupun PDI Perjuangan oleh TNI AD beberapa waktu lalu, sulit terjadi pada saat ini.
"Itu dulu. Kan reformasi sudah berjalan 19 tahun ada UU TNI sudah dibuat. Kekawathiran itu sudah tak mungkin terjadi," kata Karyono kepada Kricom di Jakarta, Rabu (6/12/2017).
Selain itu, di dunia internasional sekali pun kudeta militer atau dominasinya sudah banyak tak terjadi.
"Dan banyak juga upaya kudeta militer di beberapa negara, gagal. Itu menjadi pertimbangan jika ada upaya untuk mengalahkan calon dari sipil," kata dia.
Direktur dari Indonesia Public Institute ini juga tak melihat gelagat dari Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang berniat 'mengerahkan' pasukannya untuk membantu di gelaran Pilpres.
Berdasarkan hasil survei Indo Barometer, tercatat Jokowi memiliki elektabilitas tertinggi dengan perolehan 34,9 persen, diikuti Prabowo Subianto dengan 12,1 persen, Anies Baswedan 3,6 persen, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 3,3 persen, dan Gatot Nurmantyo 3,2 persen. Survei tersebut dilakukan kepada 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia.