KRICOM - Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian mengaku, pelaku penyerangan pastor Pierre Santa Lidwina Stasi Bedog Kumentiran, Sleman, Yogyakarta, Suliyono diduga kelompok radikal. Pasalnya, pelaku sempat bertolak ke Suriah untuk berjuang bersama ISIS.
"Yang bersangkutan informasinya pernah membuat paspor ke Suriah. Tetapi tidak berhasil, akhirnya, dia melakukan amaliyah untuk menyerang dalam tanda tanda petik kafir versi dia," ujarnya kepada wartawan, Senin (12/2/2018).
"Oleh karena itu kami melihat yang bersangkutan adalah sosok yang radikal," tambah orang nomor satu di Korps Bhayangkara ini.
Tito menuturkan, Polri masih mendalami terus peran pelaku, termasuk apakah ada pelaku lainnya di balik penyerangan ini.
"Persoalannya apakah bekerja sendiri, lone wolf atau bagian dari jaringan lain. Ini sedang dikembangkan, sedang dikejar terus tim Mabes Polri dan Polda Yogyakarta bergabung," jelasnya.
"Saya juga sudah minta teman-teman instansi intelijen lain membantu," ungkapnya.
Mantan Kapolda Papua ini mengatakan, rekam jejak pelaku yang beralamat si Banyuwangi, Jawa Timur juga sempat tinggal di Poso, Sulteng.
"Pelaku ini pernah tinggal di Sultenggara, Poso dan Magelang dan pelaku sempat terkena paham radikal," tutupnya.
Sebelumnya, pelaku menyerang pastor Pirre dan dua korban lainnya dengan menggunakan parang. Akibatnya, Pierre menderita luka di kepala dan harus dioperasi.