KRICOM - Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian telah memerintahkan jajarannya di Kepolisian Daerah (Polda) untuk melakukan upaya pencegahan pascaterjadinya penyerangan terhadap pemuka agama dan tempat ibadah di beberapa daerah.
"Kami tetap akan melakukan langkah-langkah pencegahan," ujar Tito kepada wartaan di Kantor Wakil Presiden, Rabu (14/2/2018).
"Saya sudah mengingatkan agar personel di Polda untuk lebih dekat pada tempat ibadah dan ulama," imbuhnya,
Tito menambahkan, polisi akan mendalami kasus-kasus penyerangan yang terjadi belakangan ini.
"Pelaku yang sudah ditangkap akan diperiksa lebih dalam. Nantinya akan diketahui apakah ada koneksi satu kasus ke kasus lainnya," tegasnya.
Sekadar informasi, belakangan ini banyak terjadi penyerangan terhadap rumah ibadah dan pemuka agama. Kasus terbaru terjadi pada Minggu (11/2/2018), dua jemaat, satu pastor dan satu polisi terluka akibat pembacokan yang terjadi di Gereja St, Lidwina Bego. Polisi menyebut pelaku orang gila
Sepekan sebelumnya, pada Minggu (2/2/2018), Komandan Brigade Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) Ustaz Prawoto warga Cigondewah, Bandung, dianiaya hingga tewas oleh tetangganya yang bernama Asep Miftah. Anehnya, pelaku juga memiliki gangguan kejiwaan seperti pelaku penganiayaan KH Umar Basri.
Kemudian, pada Sabtu (27/1/2018), pimpinan pondok pesantren Al Hidayah Cicalengka Jawa Barat, KH Umar Basri dianiaya oleh orang. Pelaku diduga memiliki gangguan kejiwaan.