KRICOM - Rara Sitta Stefanie (27), yang tewas akibat diseret begal di Kota Siantar, Pematang Siantar, Sumatera Utara, Rabu (25/10/2017) lalu ternyata tercatat sebagai warga Kabupaten Semarang, tepatnya di Dusun Tarukan, RT 01 RW 05 Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.
Rara yang merupakan karyawan BNI Pematang Siantar ini
tewas saat mempertahankan barang yang dibawanya saat dibegal di Jalan Melanthon Siregar, Medan, Sumut.
Setelah mendapat perawatan di rumah sakit di Pematang Siantar, Jenazah akhirnya diberangkatkan dari Bandara Internasional Kualanamu, Sumut dengan pesawat Citilink QG 980 menuju Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, Kamis (26/10/2017) untuk dimakamkan di kampung halamannya.
Jenazah Rara tiba di Bandara Adisutjipto Yogyakarta Sekitar pukul 15.30 WIB. Puluhan pegawai BNI Pematang Siantar, dan Jakarta pun turut mengantar jenazah korban hingga ke rumah duka dengan menggunakan ambulans milik TNI AU.
Kepada Kricom.id, keluarga korban mengecam keras tindakan yang dilakukan para begal yang telah merenggut nyawa Rara.
"Kami kaget dan seperti tidak percaya jika saudara kami ini meninggal dunia karena menjadi korban biadab begal. Harapan kami, begal tersebut dihukum berat. Terus terang, pelakunya benar-benar biadab," kata saudara almarhumah kepada Kricom.id, Jumat (27/10/2017).
Sebelum mengalami kejadian nahas, Rara diketahui akan pindah tugas ke BNI cabang Jakarta pada bulan Desember 2017 mendatang. Hal tersebut dilontarkan suami korban, Hendy Kukuh Baskoro yang mengakumenetap di Jakarta.
"Kami ketemu pada Jumat (6/10/2017) lalu, Rara ke Jakarta untuk menghadiri pernikahan teman saya. Ia lalu balik ke Pematang Siantar pada Selasa (10/10/2017) pagi dan saya antar bersama anak saya. Kepulangan Rara ke Pemantang Siantar karena akan menghadap dan bertemu dengan Kepala Kantor Wilayah BNI Medan terkait permohonan kepindahan Rara dari Medan," kata Hendy dengan nada terbata-bata.
Melalui suaminya pula, Rara diketahui telah bekerja selama tiga tahun di bank BNI, sedangkan suainya bekerja di Jakarta.
“Saya sendiri setiap bulan menemui istri dan anak saya di Siantar. Terakhir bertemu pada Jumat, 6 Oktober 2017. Selain itu, saya hanya komunkasi lewat telepon seluler," tutupnya.