KRICOM - Penyelidik senior KPK, Novel Baswedan hingga kini masih menjalani perawatan di Singapura. Novel menjalani perawatan usai disiram air keras oleh dua pelaku yang menggunakan sepeda motor usai melaksanakan salat Subuh berjamaah di masjid dekat rumahnya, beberapa bulan yang lalu.
Hingga kini, kepolisan belum juga menemukan pelakunya. Meski memiliki bukti seperti CCTV.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menjelaskan, kasusnya hingga kini masih berjalan. Bahkan, Argo menyamakan kasus itu dengan pelaku pengeboman di KBRI Paris, Prancis, yang belum juga ditemukan pelakunya.
"Kasus ini seperti kejadian di KBRI di Paris, Prancis. Meskipun yang meletakkan bom sudah kelihatan CCTV, tapi sampai sekarang nggak ketemu juga pelakunya. Dalam kasus Novel juga sama, kami masih mencari saksi-saksi yang melihat," katanya kepada Kricom, Jakarta, Jumat (15/12/2017).
Kata Argo, penyidik juga sudah mengirim CCTV itu ke luar negeri untuk diperiksa, tetapi tetap juga menunjukkan hasil.
"Kita terus bekerja, untuk CCTV sudah kami lakukan radius 500 meter. Sampai ke AFP masih kami mintakan," ujarnya.
Saat disinggung soal kemungkinan pelaku lari ke luar negeri, Argo mengaku belum tahu.
Diketahui, Novel disiram cairan yang diduga air keras oleh orang tak dikenal di dekat Masjid Jami Al Ihsan pada 11 April 2017. Saat itu, Novel baru saja selesai menunaikan salat Subuh berjamaah di masjid dekat rumahnya tersebut sekitar pukul 05.10 WIB.
Presiden Joko Widodo pun akan kembali memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menanyakan progres penyelidikan kasus penyiraman air keras tersebut.