KRICOM - Israel dan Palestina tampaknya masih belum akan berdamai dalam waktu dekat. Usai kisruh soal status Kota Yerusalem, kini Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan kedua belah pihak menolak untuk menggelar pembicaraan damai.
Namun secara khusus Trump menyorot sikap Israel yang dianggap ogah bekerja sama, meskipun menurut mantan salah satu orang terkaya di dunia tersebut, Palestina juga kerap menghindar ketika diajak untuk berdialog.
"Saat ini, saya rasa Palestina sedang tidak berusaha untuk berdamai, mereka tidak mencari perdamaian. Saya juga tidak yakin Israel juga ingin berdamai. Jadi saya rasa kita harus melihat perkembangan di masa depan," ujar Trump, seperti dikutip dari The Hill, Minggu (11/2/2018).
Trump juga menilai batalnya pembicaraan damai ini turut disebabkan oleh kontroversi terkait daerah pemukiman yang dibangun di kawasan Israel.
"Kita akan membicarakan soal pemukiman yang menjadikan pembicaraan damai menjadi sulit, jadi saya rasa Israel harus berhati-hati terkait isu ini," lanjut Trump.
Sebelumnya pada bulan Januari 2018, Trump mengancam akan menunda pemberian bantuan senilai US$ 65 juta kepada Pemerintah Palestina melalui salah satu badan kemanusiaan PBB.
"Uang tersebut ada di atas meja dan uang itu tidak akan ke mana-mana, kecuali mereka (Pemerintah Palestina) duduk dan membicarakan soal perdamaian," ujar Trump saat hadir di Forum Ekonomi Dunia yang berlangsung di Davos, Swiss, didampingi oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Namun kekisruhan tersebut diawali oleh pernyataan sepihak Trump yang menyebut Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Pernyataan tersebut menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak hingga akhirnya PBB kembali meminta kepada negara-negara anggotanya untuk menghormati resolusi Dewan Keamanan PBB.
Menurut resolusi tersebut, Yerusalem saat ini berada dalam status quo dan segala urusan administrasinya diatur oleh Kerajaan Yordania. Palestina juga meminta agar untuk saat ini Yerusalem dijadikan sebagai Ibu Kota bagi dua negara.