KRICOM - Aparat Polres Jakarta Barat baru saja membakar 1,3 ton ganja, 6,3 kilogram sabu, 1.916 butir ekstasi dan 280 butir happy five. Banyaknya jenis narkotika yang dimusnahkan lantaran wilayahnya sering jadi target peredaran narkoba.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Hengki Haryadi mengaku sudah menciduk pengedar narkoba di wilayah hukumnya. Namun entah kenapa, peredaran narkoba masih saja marak.
"Dari pengalaman dan hasil intelijen kita, ternyata ada banyak pabrik narkoba di Jakarta Barat. Bahkan sampai saat ini, Jakbar masih dijadikan tujuan utama," kata Hengki kepada wartawan di kantornya, Kamis (8/3/2018).
Hengki mengaku, aparat kepolisian bisa saja menggagalkan penyelundupan narkoba secara nasional. Tapi hal tersebut akan sulit dilakukan apabila peminat barang haram tersebut masih marak.
"Secara nasional kami bisa menggagalkan barang masuk ke Indonesia, tapi hasil pengamatan intelijen kami di sini masih marak beredar," ujarnya.
Guna memutus mata rantai narkoba, maka pihaknya meminta seluruh eleman untuk bersama-sama memberantas barang haram tersebut.
"Tentunya kita harus bekerja bersama-sama, harga narkoba juga tidak pernah naik, artinya sesuai supply and demand, masih banyak permintaan. Jadi kita harus bekerja sama dengan elemen masyarakat," pungkasnya.
Seperti diketahui, Polresto Jakarta Barat beserta Polsek Jajaran melakukan pemusnahan barang bukti Narkotika hasil pengungkapan Sat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Barat, bertempat di Gedung Sanitasi Gerbage Angkasa Pura II, Tangerang, Banten.
Akibat perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 114 ayat (2) Sub Pasal ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) UURI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Pasal 62 UURI No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika, dengan Ancaman Hukuman 20 tahun penjara atau Seumur Hidup dan Hukuman Mati.