KRICOM - Tokoh oposisi Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton kembali angkat suara terkait konflik antara Korea Utara (Korut) dengan negaranya. Clinton merasa bahwa tensi yang kian meninggi berpotensi meletuskan sebuah perang besar yang merugikan semua pihak.
Saat menjadi pembicara di sebuah forum di Kota Seoul, Korea Selatan, Clinton juga mengkritik sikap Presiden AS, Donald Trump. Menurutnya, konflik dengan Korut seharusnya diatasi dengan sikap yang lebih tenang.
"Tidak perlu bersikap agresif terhadap Korut," ujar Clinton, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (18/10/2017).
Clinton juga merasa, AS seharusnya mulai menekan Korut dengan menggalakkan langkah-langkah diplomasi dan menghindari ucapan-ucapan penuh kontroversi, seperti yang dilakukan Trump.
Perang kata-kata, seperti diungkap istri dari Presiden AS ke-42, Bill Clinton itu, akan membuat Korut semakin gencar melakukan uji coba senjata nuklir.
"Bertengkar dengan Kim Jong-un membuatnya tersenyum senang," pungkas Clinton tanpa menyebut nama Trump dalam pidatonya.
Seperti dikabarkan, Presiden AS Trump dan Pemimpin Besar Korut Kim Jong-un telah terlibat dalam sebuah adu komentar. Trump sebelumnya menyebut Kim sebagai seorang 'Manusia Roket' yang tengah menjalankan misi bunuh diri.
Ucapan tersebut dibalas Kim dengan menyebut Trump sebagai seekor anjing ketakutan dan seorang tua sakit jiwa yang tak pantas memimpin sebuah negara.