KRICOM - Konflik nuklir yang terjadi di Semenanjung Korea mendapatkan perhatian dari Pemerintah Singapura. Baru-baru ini, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong mengatakan bahwa konflik harus segera disudahi agar tidak terjadi sebuah perang yang membahayakan seluruh umat manusia.
Dalam sebuah pernyataan, Lee memaparkan provokasi yang dilakukan oleh Korea Utara (Korut) akan berpotensi membuat negara-negara lawannya, khususnya Jepang dan Korea Selatan (Korsel) juga mengeluarkan senjata nuklirnya.
"Tetapi yang membuat berbeda, saat ini Korut memiliki senjata nuklir yang lebih banyak, sehingga resikonya juga menjadi lebih besar," papar Lee saat diwawancara oleh CNBC, Kamis (19/10/2017).
Apabila Korut benar akan meluncurkan senjata nuklirnya, Lee memprediksi Jepang dan Korsel juga akan menembakkan senjata yang sama. Hal tersebut tentu akan mengubah cara dan strategi negara-negara di kawasan Asia Tenggara menjaga keamanan wilayahnya.
"Selain itu, Negara Cina juga akan bereaksi," jelas Lee. "Dan tentu saja hal ini tidak akan membuat dunia menjadi lebih aman. Akan ada implikasi di seluruh belahan dunia."
Seperti dikabarkan sebelumnya, krisis nuklir di Semenanjung Korea telah masuk ke tahap yang kritis. Belum lama ini, sebuah kapal induk perang Amerika Serikat (AS) bernama USS Ronald Reagan dikabarkan telah berpatroli di perairan Semenanjung Korea.
Sebelum USS Ronald Reagan berpatroli, militer Korut juga dikabarkan sedang membuat sebuah kapal selam tempur beserta rudal balistik jenis baru di salah satu pangkalan militernya. Menurut kabar yang beredar, kapal selam tersebut akan beroperasi dengan menggunakan mesin diesel dan dilengkapi oleh teknologi tinggi.