KRICOM - Kepolisian Manhattan telah mengidentifikasi lima dari delapan korban yang tewas dalam aksi teror di kawasan Sungai Hudson pada Selasa (31/10/2017) waktu setempat atau Rabu WIB. Menurut data yang dirilis pihak berwajib, kelimanya bukanlah warga Amerika Serikat dan merupakan turis asal Argentina.
Dari kabar yang dirilis NY Post, kelima warga Argentina tersebut tengah berlibur di New York untuk menggelar acara reuni sekolahnya. Adapun nama dari para korban tersebut adalah, Hernán Mendoza, Diego Angelini, Alejandro Pagnucco, Ariel Erlij, dan Hernán Ferruchi.
Selain itu, juga terdapat seorang warga Belgia yang tewas dalam insiden berdarah tersebut. Namun pihak Kedutaan Besar Belgia untuk Amerika Serikat masih belum merilis nama korban.
Otoritas New York juga telah memastikan bahwa insiden penyerudukan tersebut merupakan sebuah aksi teror. Hal itu ditegaskan oleh Wali Kota New York, Bill de Blasio dalam sebuah acara jumpa pers, beberapa saat setelah insiden Sungai Hudson terjadi.
"Berdasarkan informasi yang kami punya saat ini, jelas ini adalah aksi teror dan bagian dari aksi pengecut para teroris yang menargetkan warga tak berdosa," ujar de Blasio dalam keterangannya, Selasa (31/10/2017).
Sampai saat ini polisi mengaku masih akan terus menyelidiki insiden penyerudukan ini. Untuk sementara, muncul dugaan aksi tersebut terkait dengan kelompok teroris ISIS. Hal itu bercermin pada penemuan sebuah catatan di truk milik pelaku, Sayfullo Saipov (29) yang menyatakan dirinya beraliansi dengan ISIS.
Namun Kepolisian Manhattan masih bungkam dan memilih untuk fokus menyelidiki dugaan keterkaitan aksi penyerudukan tersebut dengan kelompok teror ISIS.