KRICOM - Direktur Cyber Direktorat II Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Fadil Imran mengaku, kemunculan Satgas Nusantara dimaksudkan untuk mendinginkan suasana agar pihak-pihak yang menyebarkan berita hoaks bisa diminimalisir.
"Itu hanya untuk menghadapi pilkada. Jadi dalam rangkaian pilkada ini kan semua paslon mengerahkan mesin politiknya untuk memanaskan situasi. Nah, Satgas Nusantara ini bertugas sebagai cooler atau pendingin," kata Imran kepada wartawan, Jumat (9/2/2018).
Nantinya, tambah Imran, Satgas Nusantara akan banyak melakukan edukasi serta literasi di dunia internet dan di dunia nyata. Kerja sama melakukan penyuluhan dan sebagainya.
Selain meminimalkan berita yang mengandung hoaks, Satgas Nusantara juga akan melakukan penegakan hukum untuk menimbulkan efek jera.
"Satgas Nusantara itu salah satu elemennya adalah satgas penegakan hukum. Di dalamnya ada satgas patroli siber yang memonitor akun-akun yang memprovokasi dengan menggunakan isu-isu SARA,"jelasnya.
Mantan Kapolsek Tanah Abang ini mengatakan, keberadaan akun facebook adalah yang paling banyak digunakan orang untuk menyebar berita hoaks.
"Kalau lihat statistiknya, dari tahun 2017 memang penggunaan akun medsos paling tinggi adalah Facebook,"ujarnya.
Untuk itu Imran berharap, masyarakat tidak gampang perpancing dengan isu pemberitaan yang tidak jelas atau hoax.
"Penggunaan isu SARA sudah kira rasakan dampaknya. Kerusakan yang ditimbulkan juga sudah kira rasakan bersama. Mari kita berhenti menyebarkan hoax dan penyebaran berita berkonten SARA. Saya kira tidak ada manfaatnya untuk kita bersama," tutupnya.