KRICOM - Presiden Joko Widodo meminta untuk bersinergi dalam rangka memperkuat ekonomi Indonesia saat ini. Dilansir Setkab, Sabtu (20/1/2018), Jokowi menilai kondisi moneter dan fiskal Indonesia saat ini baik.
Ia mengungkapkan, defisit APBN dapat ditekan pada angka 2,42 persen. IHSG tumbuh positif, surplus neraca perdagangan terus membaik, dan cadangan devisa meningkat dalam posisi 130 miliar dolar.
“Kita semua harus kompak, agar ekonomi lari kencang,” pinta orang nomor satu di Indonesia ini melalui akun Twitternya.
Pesan ini merupakan bentuk penegasan dari beberapa kali pesan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan.
Seperti dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Tahun 2018 di Grand Ballroom The Ritz Carlton Pacific Place, Sudirman Central Business District (SCBD) Jakarta Selatan, Kamis (18/1/2018) malam.
Saat itu, Jokowi mengritik kalangan industri keuangan yang juga ikut-ikutan wait and see.
“Sering pengusaha itu kalau saya tanya, kok enggak berani ekspansi, enggak berani investasi jawabnya mesti Pak ini kan masih tahun politik kan ada Pilkada,” ungkap Presiden.
Padahal, Jokowi mengingatkan, setiap tahun di Indonesia ini ada Pilkada. Tahun 2015 ada pilkada, 2016 ada pilkada, 2017 ada pilkada. Memang untuk tahun ini ada pilkada di 171 provinsi, kabupaten dan kota.
“Apa mau nunggu terus? Ya biarin yang Pilkada ya Pilkada, yang politik ya politik, yang ekonomi ya tetap harus jalan,” ucapnya seraya meminta agar ekonomi tetap di jalurnya.