KRICOM - Pasca kecelakaan maut bus pariwisata di Turunan Emen, Ciater, Subang, Jawa Barat yang menewaskan 26 penumpang, Polres Probolinggo langsung menggelar operasi angkutan bus, Senin (12/2/2018). Upaya itu ditempuh agar kejadian tragis di Subang tak terulang di Probolinggo. Para sopir bus dituntut waspada dan tertib berlalu lintas.
"Dari kejadian di Emen, kami merespon dengan menggelar operasi persuasif terhadap sopir bus dan kru. Intinya, Satlantas Polres Probolinggo meminta sopir tidak ugal-ugalan dan pentingnya memeriksa kondisi bus sebelum berangkat, mulai dari rem, instrumen kendaraaan seperti lampu depan dan belakang dan perangkat keselamatan penumpang," kata Kasatlantas Polres Probolinggo, AKP Ega Prayudi, Senin (12/2/2018).
Ega tidak menampik jika jalur Pantai Utara Probolinggo menjadi jalur rawan insiden kecelakaan.
Berdasarkan data, insiden serupa pernah terjadi di Bentar, Jalur Pantura Probolinggo -Situbondo medio 2017 lalu. Bahkan kecelakaan paling kelam juga pernah terjadi di Jalur Pantura di Paiton, 46 orang penumpang tewas akibat tabrakan truk vs bus parawisata 2003 silam.
"Ya jalur Probolinggo-Situbondo memang rawan kecelakaan. Dari database kami, sering terjadi kecelakaan yang menyebabkan korban jiwa yang tidak sedikit. Untuk itu kami terus ingatkan sopir bus agar tidak lalai dan tetap berhati-hati. Jika lelah, kami sarankan untuk istirahat," tegasnya.
"Jika sopir tetap nekat ugal-ugalan, saya perintahkan anggota untuk mengambil tindakan tegas terhadap sopir demi keselamatan," lanjut putra komedian Tukul Arwana ini.
Selain itu, ia juga meminta kepada penumpang bus dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam ketertiban berlalu lintas.
"Jika ada sopir ugal-ugalan, segera hubungi polisi terdekat. Satlantas Polres Probolinggo telah melalukan pelatihan tindakan gawat darurat kecelakaan lalu lintas di titik rawan laka. Masyarakat kami ajari penanganan pertama bila melihat korban kecelakaan dan pola koordinasi," tutup Ega Prayudi.