KRICOM - Usai Majelis Umum PBB menganulir status Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu langsung memerintahkan bawahannya untuk segera mencabut keanggotaan negara Israel di UNESCO, salah satu badan kebudayaan di bawah PBB.
Perintah tersebut dibuat Netanyahu pada hari Minggu (24/12/2017) lewat sebuah pidato, sepeti dikutip dari Vanguard. Menurut Netanyahu, Israel tak bisa lagi menganggap PBB sebagai organisasi independen yang saat ini juga telah bersikap anti-Israel.
"Dalam minggu ini, saya telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri untuk menarik Israel dari UNESCO," ujar Netanyahu saat berpidato dalam pembukaan pertemuan kabinet.
"Saya rasa ini adalah hal yang amat penting terkait sikap sebuah organsisasi yang absurd dan bias terhadap kita," lanjutnya lagi, merujuk pada badan PBB.
Sikap Netanyahu juga merujuk pada UNESCO yang kerap mendaftarkan kota-kota suci dan bersejarah bagi Israel, sebagai bagian dari Palestina. Awal tahun 2017, UNESCO menyebut Kota Tua Hebron di Tepi Barat yang dikenal sebagai kota suci bagi kaum Muslim, Yahudi, dan Nasrani, masuk ke wilayah Palestina. Keputusan tersebut sempat menimbulkan kericuhan di Israel.
Sebelumnya, Netanyahu juga mengecam sikap Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang menolak posisi Amerika Serikat (AS) sebagai mediator perdamaian antara Israel dan Palestina. Menurut Netanyahu, sikap Abbas sama sekali tak akan menolong terciptanya kedamaian di tanah Israel maupun Palestina.
"Pernyataan tersebut dengan jelas memperlihatkan bahwa pihak Palestinalah yang tak ingin menyelesaikan konflik," ujar Netanyahu dalam sebuah pidato pada Minggu (24/12/2017), seperti dikutip dari Jerusalem Post.
Ucapan Netanyahu merupakan tanggapan atas perkataan yang diucapkan Abbas saat bertemu dengan Presiden Perancis, Emmanuel Macron. Saat itu, Abbas menjelaskan bahwa pernyataan sepihak Trump telah membuat AS mendepak dirinya sendiri sebagai mediator perdamaian di kawasan Timur Tengah.
"Dia (Abbas) telah menarik diri dari segala proses diplomatik dan tak lagi tertarik dengan apapun rancangan kebijakan yang akan AS bawa untuk membawa perdamaian di sini," pungkas Netanyahu.