KRICOM - Guatemala tampaknya benar-benar memiliki niat besar untuk memindahkan Gedung Kedutaan Besarnya ke Yerusalem. Tak hanya itu, negara yang berlokasi di bagian selatan Meksiko bahkan menawarkan bantuan kepada negara-negara lain yang berniat untuk pindah dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Tawaran tersebut diucapkan oleh Menteri Luar Negeri Guatemala, Sandra Jovel saat diwawancarai oleh The Times of Israel.
"Saya percaya ini adalah keputusan yang berdaulat bahwa setiap negara perlu menetapkan sikapnya. Kami sebagai negara siap untuk mendukung negara lain yang ingin mengikuti Guatemala," ujar Jovel lewat sambungan telepon, Kamis (4/1/2018).
Namun di saat yang sama, Jovel mengakui bahwa pemindahan Kedutaan Besar Guatemala ke Yerusalem akan membutuhkan waktu yang cukup lama dan tak semudah membalikkan telapak tangan.
"Kami tidak akan terburu-buru, tetapi kami juga tidak akan bersantai-santai," ucapnya dalam bahasa Spanyol. "Kami akan memproses semuanya dengan tenang dan akan berhati-hati dalam persoalan administrasi, politik, dan logistik. Kami akan memastikan semuanya rampung dengan tepat."
Seperti diketahui, Guatemala merupakan negara pertama yang memastikan akan memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem. Kepastian tersebut dibuat pemerintah setempat pada 24 Desember 2017 silam.
Pernyataan Guatemala sendiri merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap klaim yang dibuat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal status Kota Yerusalem. Sebelumnya, Trump secara sepihak mengatakan bahwa Ibu Kota Israel adalah Yerusalem beberapa waktu lalu.