KRICOM - Kecaman terhadap Amerika Serikat (AS) usai digelarnya rapat darurat Majelis Umum PBB terus berdatangan. Kali ini kecaman datang dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Dalam sebuah pernyataan, Erdogan menegaskan bahwa negaranya tak akan bisa dibeli oleh Presiden AS Donald Trump hanya untuk menyetujui status Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Ia pun mengajak agar semua pihak beramai-ramai melawan tekanan yang diberikan AS.
"Tuan Trump, Anda tidak bisa membeli hak demokrasi Turki dengan dolar. Uang bisa kembali, tetapi tidak dengan sikap Anda ketika Anda sudah menjualnya," tegas Erdogan dalam sebuah pidato di Ankara, seperti dikutip Reuters, Kamis (21/12/2017).
"Di sinilah pentingnya Anda menjaga pendirian," pungkasnya.
Ucapan Erdogan merujuk pada ancaman yang dirilis oleh Trump, jelang pertemuan darurat PBB. Dalam sebuah kesempatan, Trump mengancam akan segera mencabut bantuan keuangan kepada negara-negara yang menolak untuk mendukung pernyataannya terkait status Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Adapun ancaman Trump dilontarkan usai 14 negara anggota Dewan Keamanan (DK) PBB sepakat untuk menyetujui draf resolusi soal Yerusalem yang menganulir pengakuan sepihak Trump, beberapa hari lalu. Namun draf berisi ajakan untuk mengesampingkan pernyataan Trump tersebut akhirnya diveto oleh Amerika Serikat.