KRICOM - Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto mengaku bingung kenapa RT/RW tidak mengetahui keberadaan Suliono, pelaku penganiayaan Romo Karl Edmund Prier, anggota polisi Aiptu Munir, dan seorang jemaat Gereja Santa Lidwina.
Padahal, pelaku sempat menginap di musala yang tidak jauh dari gereja tersebut selama tiga hari.
"Kasus di Jogja, pelaku sudah sempat tiga hari nginep di musala, sempat komunikasi dengan penjaga musala dan warga sekitar. Tetapi rupanya RT/RW setempat tidak mengetahui keberadaannya," kata Setyo kepada wartawan, Selasa (13/2/2018).
Setyo menuturkan, seharusnya masyarakat lebih peka terhadap lingkungan tempat tinggalnya, dengan menanyakan pendatang baru yang dicurigai akan melakukan kejahatan.
"Nah, sistem ini harusnya kita galakkan dan diaktifkan lagi, apa yang disebut dengan warning system 1x24 jam lapor ke RT setempat," ujarnya.
Mantan Direktur Intelkam Polda Metro Jaya ini mengatakan, petugas Babinkamtibmas tentu bisa menindak pelaku apabila mengetahui jika dia akan melakukan aksinya.
"Jadi, kalau tiga hari sebelum kejadian itu yang bersangkutan diketahui ada di situ, orang tidak dikenal, gerak-geriknya mencurigakan, pasti akan ada tindakan," tutupnya.
Sebelumnya, pelaku berhasil dilumpuhkan setelah melakukan penyerangan terhadap Romo Karl Edmund Prier hingga menderita luka. Pelaku diduga terpapa paham radikal karena tercatat pernah tinggal di Poso, Sulteng dan membuat paspor untuk ke Suriah.