KRICOM – Ancaman keamanan dan ketertiban diprediksi meningkat jelang kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah. Kondisi ini berdampak pada meningkatnya potensi konflik yang bisa terjadi di Kota Solo.
Kapolresta Solo, Kombes Ribut Hari Wibowo mengatakan pihaknya berupaya untuk menjaga kondusifitas di Kota Solo. Untuk mengantisipasi timbulnya konflik pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat agar menyikapi situasi kondisi yang terjadi saat kampanye secara arif dan bijaksana.
“Kami sudah menerjunkan tim anti black campaign untuk menangkap para pelaku kampanye hitam, karena ini sudah mulai bertebaran,” terang Kapolresta, Sabtu (17/2).
Kampanye hitam yang dilakukan oleh segelintir golongan, kata Kapolresta, berdampak sangat besar. Mengingat, cara pandang masyarkat terhadap salah satu pasangan calon (paslon) dapat berubah. Jika itu sudah terjadi, akan sangat susah untuk mengembalikannya seperti sedia kala. Maka dari itu, pihaknya pun akan bekerja keras untuk menangkal maraknya kampanye hitam.
“Nanti yang menjadi korban adalah masyarakat, dan hasutan dari kampanye hitam itu susah. Dan membenahi persepsi masyarakat itu susah, karena masyarakat sudah terlanjur anti atau skeptis,” ucapnya.
Selain menerjunkan tim anti black campaign pihaknya juga akan melakukan evaluasi dari setiap jajaran. Jangan sampai, di setiap wilayah muncul konflik dan konflik tersebut bisa semakin besar. Kapolresta menambahkan, jika hal ini terjadi maka bisa menjadi catatan bagi kinerja setiap satuannya.
“Nanti yang akan dievaluasi kita, Kapolsek saya minta untuk bisa mengendalikan konflik yang terjadi. Siapapun nanti yang menang, Solo akan tetap aman dan sejuk,” tegas Kapolresta.