KRICOM - Tersangka penembakan massal di Sekolah Marjory Stoneman Douglas ternyata tak serta-merta berhasil diamankan oleh pihak kepolisian setempat. Pasalnya, polisi dikabarkan sempat kehilangan jejak saat akan melakukan penangkapan terhadap pelaku.
Dari laporan yang dirilis kepolisian, pelaku penembakan bernama Nikolas Cruz (19) sempat berhasil melarikan diri dari pantauan polisi. Ia berbaur dengan para siswa yang berlari ketakutan keluar gedung sekolah saat melakukan evakuasi.
Tak hanya itu, Cruz juga sempat mengunjungi pasar swalayan Wal-Mart, restoran cepat saji Subway, McDonald's tepat setelah dirinya melakukan aksi pembantaian terparah kedua di lingkungan sekolah dalam sejarah Amerika Serikat.
"Tersangka menyeberangi lapangan dan berlari ke arah barat bersama dengan murid-murid yang melakukan evakuasi. Ia juga berbaur dengan grup siswa yang berlari ketakutan," ujar Sheriff Broward County, Scott Israel seperti dikutip dari Reuters, Kamis (15/2/2018).
Biro Federal Investigasi (FBI) juga menemukan petunjuk bahwa Cruz sudah merencanakan aksi kejamnya tersebut sejak lama. Menurut FBI, pelaku yang dikeluarkan dari sekolah akibat tindakan indisipliner ini banyak meninggalkan jejak di dunia maya.
"Saya akan menjadi penembak sekolah profesional," tulis Cruz di kolom komentar salah satu video yang diunggah ke situs YouTube beberapa waktu lalu.
Komentar tersebut sempat dilaporkan oleh sang pemilik video ke FBI pada bulan September lalu, tetapi tidak dilakukan penyelidikan.
"Tidak ada informasi lain yang bisa mengindikasikan waktu, lokasi, atau identitas asli dari sosok yang meninggalkan komentar tersebut," ujar Agen Spesial FBI, Robert Lasky.
Seperti dikabarkan sebelumnya, telah terjadi insiden penembakan massal di salah satu sekolah setingkat SMA yang berlokasi di Florida, SMA. Menurut laporan, 17 orang tewas akibat ditembak menggunakan senapan laras panjang.
Para saksi mengatakan, pelaku memasuki sekolah dengan menenteng sepucuk senjata laras panjang beserta sejumlah magasin dan beberapa granat asap. Setelah itu, ia membunyikan alarm kebakaran dan langsung menembaki para siswa dan guru yang keluar kelas.