KRICOM - Upaya jemput paksa terhadap Ketua DPR Setya Novanto, Rabu (15/11/2017) malam diduga bocor. Pasalnya, beberapa jam sebelum penyidik KPK datang, ada sekelompok orang yang membawa kabur Setnov dari rumah dinasnya di Jalan Wijaya, Kebayoran Baru.
Pengacara Setnov, Fredrich Yunadi mendapatkan informasi oleh petugas keamanan dalam (pamdal) rumah bahwa Setnov baru saja pergi keluar dijemput orang seorang tamu.
"Ibu (istri Setya) tidur, anaknya juga kan masih kecil. Kata Pamdal bapak pergi sebentar dijemput seorang tamu dan saya diminta tunggu. Jadi ya saya tunggu, tapi tiba-tiba ada 'gruduk-gruduk' banyak gerombolan orang datang," kata Fredrich di kediaman Setya di Jalan Wijaya XII, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2017).
Penyidik KPK sempat menanyakan keberadaan Setnov, namun Fredrich menyatakan tidak mengetahui di mana Setnov berada sebab dirinya juga sedang menunggu tuan rumah.
Penyidik KPK lantas menunjukkan surat tugas penggeledahan rumah Setnov dan melakukan penggeledahan di setiap sisi rumah.
"Saya sangat mengawasi penggeledahan, bahkan saya tidak segan tegur, seperti tadi 'itu parfum jangan disentuh, itu kan barang milik pribadi. Masak parfum ada dokumennya, ya enggak mungkin lah', kan gitu," kata Fredrich.
Dia berdalih, sampai saat ini belum mengetahui keberadaan kliennya itu.
"Karena, sampai saat ini ponselnya tak aktif," tutup Fredrich.