KRICOM - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Klaten selama beberapa hari terakhir membuat sejumlah sungai meluap. Tanggul di tiga desa pun ikut jebol hingga merendam puluhan rumah warga.
Informasi yang dihimpun Kricom.id, tanggul jebol itu antara lain berada di Sungai Gamping Desa Burikan sepanjang 10 meter, Sungai Gamping Desa Karangasem sekitar 10 meter dan terakhir Tanggul Kali Jaran di Desa Nanggulan sepanjang 2 meter.
"Banjir diakibatkan meluapnya sungai yang tidak kuat menampung debit air setelah dilanda hujan sejak kemarin," kata Camat Cawas, Much Nasir saat dihubungi wartawan, Rabu (29/11/2017).
Selain merendam rumah warga, Nasir menuturkan kalau banjir setinggi 60-100 centimeter turut merusak puluhan hektar sawah yang sudah ditanami padi dengan usia tanam sekitar 40-60 hari.
Selain itu, bangunan SMK Kota Bayat, Desa Beluk juga ikut kebanjiran. Ketinggian air di depan sekolah itu mencapai lutut orang dewasa.
Genangan itu sempat mengakibatkan arus lalu lintas tersendat. Tak sedikit pengendara sepeda motor yang akhirnya terpaksa menuntun motor karena mogok.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Klaten, Bambang Giyanto memastikan kalau pihaknya terus memantau perkembangan luapan air yang menggenangi rumah warga dan sarana umum.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan organisasi kemanusiaan serta elemen masyarkat untuk memberikan bantuan terhadap korban banjir.
"Tenda, perahu karet sudah kami siapkan untuk mengantisipasi jika hujan kembali turun dan memperparah kondisi warga di Kabupaten Klaten," ujar Bambang.
Sementara itu, salah seorang warga sekitar bernama Wardi mengaku kalau wilayah Bayat merupakan langganan banjir setiap tahunnya. Penyebabnya tak lain karena air dari Kali Cangak tak bisa masuk ke Kali Dengkeng. Akibatnya, air menggenang hingga ke jalan hingga rumah warga.
"Banjir terjadi mulai pukul 13.00 WIB kemarin. Air hanya menggenangi jalan, sekolah serta beberapa rumah di sekitarnya," tutur Wardi.