KRICOM - Puluhan warga Kebon Duren, Kelurahan Kalimulya, Cilodong nampaknya tidak bisa memaafkan ulah Djarot Wahyudi (40) yang tepergok sedang mencuri sebuah kotak amal di sebuah musala, usai ibadah salat Jumat.
Alhasil, warga sekitar langsung menghukum Djarot dengan mengikatnya di tiang lapangan bulu tangkis dan memukuli hingga babak belur.
"Pelaku langsung dihajar massa, sebelum dihajar warga sempat mengikat dan menjemur pelaku di lapangan badminton. Baru setelah itu dilaporkan kepada kami, dan saat dijemput kondisinya sudah bonyok," kata Kapolsek Sukmajaya, Kompol I Gusti Ngurah Bronet Ranapati kepada Kricom, Jumat (29/9/2017).
Saat hendak dibawa ke Mapolsek Sukmajaya, sambung Bronet, warga menyerahkan barang bukti kejahatan Djarot. Di antaranya satu buah obeng dan linggis untuk membobol kotak amal di musala, serta uang ratusan ribu dan satu kotak amal yang sudah rusak.
"Semua barang bukti ini sudah kami sita dan sekarang akan dilakukan pengembangan kepada pelaku dengan proses pemeriksaan. Ada dua saksi yang sudah kami mintai keterangan atas kasus pencurian kotak amal ini," jelasnya.
Kepada polisi, Djarot mengaku terpaksa mencuri kotak amal lantaran sudah kepepet untuk memenuhi kebutuhan hidup. Apalagi dia sudah tiga bulan menganggur, sementara istrinya juga baru terkena PHK.
Djarot lantas pusing karena tak bisa menafkahi ketiga anaknya. Terpaksa dia mengambil jalan pintas dengan mencuri kotak amal sembari berpura-pura ingin salat jumat.
"Biasa alasan klise butuh uang karena tidak bekerja. Kami juga tidak dapat menyalahkan warga karena aksi kormas kepada pelaku. Tetapi kami minta hal ini tidak lagi terulang, karena akan menggangu penyidikan jika pelaku tewas," ujar Bronet mengingatkan.