KRICOM - Letjen Edy Rahmayadi akhirnya buka suara terkait viralnya video yang memperlihatkan dirinya tengah membagi-bagikan uang di sebuah gereja di Sumatera Utara (Sumut). Dalam penjelasannya Edy mengakui memang pernah melakukan aksi bagi-bagi uang, seperti yang terekam dalam video viral tersebut.
Namun menurut Edy, aksinya membagi-bagikan uang itu tidaklah melanggar hukum. Pasalnya, hal tersebut merupakan adat dan budaya masyarakat Sumut.
"Begini, kegiatan (bagi-bagi uang) di Sumatera Utara bisa dibilang adat. Setiap ada kegiatan di situ, ada anak yang menyanyi, ada apa, pasti ada saweran. Itu sudah merupakan budaya," kata Edy ditemui wartawan di Jakarta Barat, Jumat (5/1/2018).
Dari video yang beredar, pria yang juga menjabat sebagai Ketua PSSI tersebut menuturkan, pembagian uang dilakukan usai perayaan Natal. Kebetulan perayaan Natal di gereja tersebut, dihadiri para orang tidak mampu.
"Kondisi umat gerejanya orang-orang fakir, kita membantu anak-anak kecil dan itukan belum ada ketentuan Pilkada," terang dia.
Dia memastikan, tidak bakal berlaku curang dalam pesta demokrasi di Sumut. Dia bakal mengikuti aturan hukum di Pilkada Sumut. Satu diantaranya, dia tidak bakal mempraktikkan politik uang.
"Saya tidak akan melakukan perbuatan yang curang. Kami fair. Buktikan saja nanti," tegasnya.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Mardani Ali Sera sudah melihat video Edy yang tengah membagikan uang. Namun dia percaya, pembagian uang bukan dalam kapasitas Pilkada Sumut.
"Sudah lihat dan nampaknya di acara rekan-rekan Kristen karena ada tanda salib dan seperti di Gereja," kata Mardani kepada Kricom, di Jakarta, Jumat (5/1/2018).