KRIMINALITAS.COM, Jakarta - Dalam kesempatannya berbicara di depan kader-kader Partai Golkar, Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan aksi teroris di Indonesia tak akan pernah berakhir.
Hal itu bukan tanpa alasan, Tito menilai Indonesia saat ini menjadi korban konflik di timur tengah sehingga aksi-aksi teroris turut menjamur di Indonesia yang merupakan salah satu negara Islam terbesar di dunia.
"Jangan mimpi teroris di Indonesia akan selesai. Kita terkena tumpahan konflik di Timur Tengah," kata Tito, Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/17).
Tito berpendapat sepanjang dunia Islam terus berada dalam konflik maka Indonesia pun akan turut terkena dampak. Hal itu disebabkan karena dalam Islam ada konsep yang dinamakan umat.
"Jihadis akan terus terjadi karena ada konsep umat, all muslim are brother, yang tidak ada dalam agama lain. Solidaritas itu yang memicu orang melakukan penyerangan," tutur Tito.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka Tito menganjurkan di setiap konflik yang dipicu oleh sentimen agama harus ada operasi discriminated yaitu operasi dengan melakukan klasifikasi antara teroris dan masyarakat sipil biasa.
Hal itu ia anjurkan untuk dilakukan pemerintah Filipina untuk mengatasi konflik Marawi dan Myanmar untuk konflik Rohingnya.
"Problemnya di Rohingya tidak ada perbedaan pelaku, yang melakukan penyerangan mana yang melakukan serangan kepada polisi kemudian dibalas siapapun yang di sana di hantam malah hal itu akan men-triger aksi balasan serupa," pungkasnya.