KRICOM - Masjid Baiturrahim yang terletak di Jalan Sumurgempol No. 77 Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban, porak-poranda setelah dirusak oleh orang.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera mengatakan, insiden ini terjadi pada Selasa (13/2/2018) sekitar pukul 01.30 WIB.
Frans menuturkan, setelah melakukan penyelidikan dan memeriksa beberapa saksi, polisi berhasil menciduk pelaku. Pelaku diketahui bernama Zaenudin (40) warga Desa Karangharjo, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
"Sudah diamankan, saat ditangkap teriak-teriak," ujar Frans kepada wartawan, Rabu (14/2/2018).
Frans menambahkan, dari pemeriksaan saksi, pelaku dengan sengaja memecahkan kaca depan masjid.
"Sekitar pukul 01.30 WIB, pelaku melakukan pengerusakan terhadap kaca Masjid Baiturrahim dengan menendang menggunakan kaki," imbuhnya.
Lebih lanjut Frans mengatakan, sebelum melakukan perusakan, pelaku datang ke masjid menjelang salat Isya. Setelah salat, dia hanya diam di dalam masjid hingga pukul 01.00 WIB.
Lantaran curiga, seorang warga bernama Muhammad menegur pelaku. Bukan jawaban yang didapat, pelaku malah memukul Muhammad. Sadar ada yang tak beres, Muhammad keluar dari masjid dan mencoba memberitahu ke warga.
Selang beberapa lama meninggalkan masjid atau sekitar pukul 01.30 WIB, Muhammad dan warga mendengar suara kaca pecah.
"Warga mulai berdatangan ke masjid dan meneriaki pelaku agar berhenti merusak masjid. Tapi pelaku mengatakan jika dia siap mati," tutur Frans.
Pelaku akhirnya ditangkap pada pukul 03.00 WIB. Usai ditangkap, polisi langsung membawa pelaku ke Rumah Sakit Umum Tuban.
Selain menangkap pelaku, menemukan buku-buku ilmu sufi dan buku makrifat. Namun, ketika polisi meminta keterangan keluarganya, diketahui jika pelaku mengalami gangguan jiwa. Hingga saat ini, polisi belum mengatahui apa motif pelaku melakukan perusakan di Masjid Baiturahman tersebut.
"Motifnya belum tahu. Kasus ini masuk tindak kriminal, tapi belum tahu motifnya," pungkasnya.
Sekadar informasi, belakangan ini banyak terjadi penyerangan terhadap rumah ibadah dan pemuka agama. Kasus terbaru terjadi pada Minggu (11/2/2018), dua jemaat, satu pastor dan satu polisi terluka akibat pembacokan yang terjadi di Gereja St, Lidwina Bego. Polisi menyebut pelaku orang gila
Sepekan sebelumnya, pada Minggu (2/2/2018), Ustaz Prawoto warga Cigondewah, Bandung, dianiaya hingga tewas oleh tetangganya yang bernama Asep Miftah. Anehnya, pelaku juga memiliki gangguan kejiwaan seperti pelaku penganiayaan KH Umar Basri.
Kemudian, pada Sabtu (27/1/2018), pimpinan pondok pesantren Al Hidayah Cicalengka Jawa Barat, KH Umar Basri dianiaya oleh orang. Pelaku diduga memiliki gangguan kejiwaan.