KRICOM - Ketua Fraksi Partai Keadaan Sejahtera (PKS), Jazuli Juwaini menyayangkan, insiden penolakan terhadap Ustaz Abdul Somad di Bandara Hongkong. Padahal Somad datang ke Hongkong guna kepentingan dakwah.
“Kami menyangkan deportasi beliau tanpa ada kejelasan. Apalagi kehadiran beliau telah dinanti-nanti para TKI di sana yang ingin mendapatkan siraman rohani dari Da'i kondang ini," kata Jazuli dalam keterangan resmi yang diterima Kricom, di Jakarta, Senin (25/12/2017).
Jazuli sadar, setiap negara berhak menolak masuk siapapun yang hendak masuk ke negaranya. Namun, harus ada alasan atas penolakan tersebut. Terlebih dalam kasus Abdul Somad, perlu ada penjelasan jelas atas penolakan di Hongkong.
"Semestinya jika tidak masuk dalam daftar cekal atau black list seseorang bisa masuk ke dalam suatu negara. Saya juga heran ada masalah apa Ustaz Somad dilarang masuk Hongkong untuk berdakwah? Saya kira ini yang harus diklarifikasi agar tidak berkembang prasangka dan spekulasi," ungkapnya.
Dari situ, dia meminta, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) proaktif mengklarifikasi penolakan atas Ustaz Somad. Pasalnya penolakan ini sudah menjadi perhatian dan pembicaraan nasional.
"Akan lebih baik Kemenlu dengan kewenangan yang dimiliki dan dalam kerangka hubungan baik kedua negara bisa meminta klarifikasi setidaknya kepada kedubes Cina di Jakarta agar tidak berkembang spekulasi macam-macam," pinta Jazuli.
Ketua Fraksi PKS ini meyakini, tujuan Ustaz Abdul Somad ke Hongkong untuk berdakwah dan memberi ceramah sangat positif utamanya bagi tenaga kerja Indonesia di sana. Apalagi Ustaz Somad datang diundang dengan penuh harap.
"Ini bagian dari misi diplomasi Indonesia untuk melayani warga negara kita di luar negeri yang terlah berjasa menjadi pahlawan devisa. Kita berharap Kemenlu melihat persoalan ini dalam kerangka itu sehingga bisa proaktif mengklarifikasi dan mudah-mudahan Ustaz Somad bisa dijadwalkan kembali ke Hongkong untuk memenuhi harapan ribuan TKI di sana," pungkas Jazuli.