KRICOM - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fahri Hamzah mengkritik keras insiden penolakan yang dilakukan Hongkong terhadap Ustaz Abdul Somad. Menurutnya, penolakan itu telah mencoreng muka Indonesia.
"Peristiwa ini adalah peristiwa memalukan. Sebab saya ingat dulu, sebagai ketua Panja UU imigrasi DPR memperjuangkan semua orang di dunia ini untuk boleh masuk Indonesia tanpa kecurigaan dan gangguan," kata dia dalam keterangan resminya, di Jakarta, Rabu (26/12/2017).
Dia menuturkan, konvensi internasional tentang kebebasan bertransportasi melindungi setiap manusia untuk datang ke mana saja. Apalagi memasuki Hong Kong yang sama sekali tidak memerlukan visa.
"Oleh sebab itu pemerintah berdaulat Negara Republik Indonesia ini Harus mengutuk keras jika ada warganya ditolak dimanapun. Sebab itu adalah pertanda kita sebagai negara berdaulat," ungkap dia.
Fahri menegaskan, jika insiden yang menimpa Somad bukanlah masalah individu. Insiden itu merupakan problem negara yang perlu diselesaikan dengan segera.
"Ini bukan soal Ustaz Abdul Somad semata, tapi soal tugas negara untuk melindungi warga negara dan seluruh tumpah darah Indonesia. Karena jika seorang tokoh mendapat perlakuan seperti apalagi rakyat biasa," ungkap dia.
Lebih lanjut Fahri menambahkan, berbeda ceritanya jika ternyata pemerintah menyetujui dan telah menerima pencegahan itu sebelumnya. Maka pemerintah harus menjelaskan motif persetujuan itu.
"Publik perlu tahu peristiwa ini sebab ada ratusan ribu warga Indonesia di Hongkong. Jangan sampai peristiwa ini hilang begitu saja seperti pertistiwa penolakan Panglima TNI di masa lalu," ungkap dia.
"Pemerintah sering diam saja. Tanpa penjelasan. Padahal ini masalah penting dalam kerangka wibawa negara dan perlindungan warga negara," pungkasnya.