KRICOM - Alasan ditolaknya Ustaz Abdul Somad di Hong Kong masih misterius. Beberapa pihak sudah meminta pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menanyakan alasan kepada otoritas terkait di Hong Kong atas penolakan Ustaz Somad.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Hidayat Nurwahid menganggap, penolakan Hong Kong kepada Ustaz Somad tidak ada kaitannya dengan agenda Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Dia menampik jika kepergian Ustaz Somad ke Hong Kong guna kepentingan mendukung calon presiden (Capres) tertentu. Utamanya mendukung Capres yang pro terhadap kalangan muslim.
"Betul Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sangat banyak di sana, tapi kalau jumlah pemilih di luar negeri persentasinya sangat kecil," kata Hidayat di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2017).
Dia merasa, Ustaz Somad tidak mungkin melakukan kampanye selama di Hong Kong. Karena itu, dia meminta, isu penolakan karena urusan mengampanyekan capres tertentu tidak dibesar-besarkan.
"Jadi terlalu dibesar-besarkan juga kalau itu dikaitkan dengan urusan Pilpres. Kejauhan itu," lanjutnya.
Lagi pula, lanjutnya, TKI di Hong Kong tidak terlalu memikirkan pertarungan Pilpres. Para TKI sudah cukup senang ketika ada tokoh yang datang ke Hong Kong dan memberikan siraman rohani.
"Warga Indonesia di Hong Kong itu tidak kepikiran Pilpres 2019. Yang mereka pikirkan adalah mereka senang bertemu dengan tokoh dari Indonesia. Mereka senang mendapatkan siraman rohani dari ustaz idola mereka. Itu saja," pungkasnya.