KRICOM - Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) akan digelar serentak pada 17 april 2019. Ibu Kota Jakarta pun dipastikan bakal menjadi 'medan pertempuran' calon pemimpin bangsa ini.
Meski masih berlangsung satu tahun lagi, namun Bawaslu DKI Jakarta sudah mulai memetakan daerah-daerah Ibu Kota yang masuk kategori rawan.
"Berdasarkan pengalaman pada Pilkada kemarin itu yang paling banyak memang itu antara Jakarta Utara dengan Jakarta Barat," kata Ketua Bawaslu DKI, Muhmmad Jufri di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (5/2/2018).
Jufri pun menceritakan pengalamannya ketika menangani konflik saat Pilkada DKI di dua daerah tersebut.
"Kita tahu bahwa waktu Pilkada DKI kemarin kami mendapatkan atau menyita black campaign itu semacam selebaran. Brosur yang kami sita dan diamankan itu sebanyak 2 truk ya di Jakarta Barat," papar dia.
"Kemudian di Jakarta Barat juga beberapa warga yang tidak sempat menggunakan hak pilihnya yg itu tinggal di Cengkareng itu juga bagian dari perhatian kami," tambah Jufri yang mengenakan seragam berwarna hijau ini.
Di Jakarta Utara juga pernah ada kasus tindak pidana pemilu. Bahkan kasus ini masuk ranah pidana.
"Hal seperti itu menjadi perhatian kami Nanti pada menjelang ataukah pada saat pelaksanaan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019," papar dia.
Oleh sebab itu, siang ini dia baru saja bertemu dengan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk melakukan penjagaan di tempat itu.
"Kami akan melakukan ekstra kerja keras dan perhatian fokus terhadap wilayah wilayah tersebut. Karena kita tahu bahwa wilayah-wilayah itulah yang sering sekali terjadi masalah masalah baik Pilkada maupun pemilu ya," tutup Jufri.