KRICOM - Pengamat terorisme Ustaz Abu Ulya meminta Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu mempertimbangkan grasi untuk ustaz Abu Bakar Ba'asyir. Pasalnya, kondisi kesehatan Ba'asyir saat ini tengah menurun.
“Dengan menimbang banyak hal, jika Presiden Jokowi bisa bermurah hati sebagai pemimpin kemudian mau mengabulkan permohonan keluarga ustad ABB tentu akan sangat positif bagi citra beliau sebagai Presiden,” ungkap Abu Ulya kepada Kricom lewat pesan singkat, Kamis (1/3/2018).
Jika tidak dikeluarkan grasi untuk Ustad Abu Bakar Baasyir, pihaknya menawarkan dua opsi yakni punggawa Ponpes Ngruki tersebut dipindah dari Lapas Gunung Sindur atau disiapkan rumah tahanan di kawasan Solo dan dilakukan pengamanan ekstra untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Tentu menyangkut aspek keamanan dampak kehadiran ustad ABB jika pindah ke Solo juga saya percaya pemerintah secara teknis melalui instrumen yang dimiliki bisa mengantisipasi,” tambahnya.
Pengamat terorisme ini menilai bahwa permintaan keluarga besar Abu Bakar Baasyir dirasa rasional dan pemerintah seharusnya tidak perlu khawatir dengan dampak negatif yang akan terjadi.
“Justru jika Presiden Jokowi berani membuat keputusan yang humanis akan menjadi point positif bagi pemerintahannya,” jelasnya.
Kondisi kesehatan dan fisik Ustad Abu Bakar Baasyir yang menurun diperlukan perawatan yang ekstra dan kontinyu. Menurutnya, dengan kondisi tersebut Abu Bakar Baasyir akan jauh dari orang-orang yang melahirkan gangguan keamanan.
Pemerintah seharusnya melakukan kajian komprehensif terkait kemungkinan pemindahan ustad Abu Bakar Baasyir ke Solo. Dengan demikian pemerintah akan mendapatkan apresiasi dari sejumlah ulama di Indonesia.
“Para ulama di Indonesia juga banyak mendukung dan mengapresiasi jika permohonan keluarga ini di realisasikan,” tutupnya.