KRICOM- Aksi demonstrasi massa Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di kantor Pemkot Bekasi berujung ricuh. Pasalnya, di tengah aksi demonstrasi muncul massa yang menolak unjuk rasa tersebut dan terjadilnya bentrokan.
Meski begitu, setelah kepolisian mengerahkan pasukan situasi kembali kondusif. Polres Metro Bekasi Kota dibantu Brimob Polda Metro Jaya mengerahkan sekitar 300 pasukan untuk mengamankan demonstrasi.
"Kami awal sudah tempatkan anggota sekitar 250 di sini lalu cadangan 100. Tapi sekarang ini kamimengadakan penebalan anggota-anggota cadangan yang ada di Polres meluncur ke sini lalu kami minta bantuan Polda itu Brimob dari Polda dan sama Kapolda sedang jalan ke sini" ucap Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto di lokasi bentrokan, Kamis (25/1/2018) siang.
Indarto melanjutkan, kejadian berawal saat Ormas GMBI sedang melaksanakan aksi demo terkait korupsi yang diduga dilakukan oleh Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi. Saat demonstrasi berlangsung ada ormas lain yang datang hingga berujung bentrok.
"Sebetulnya tadi ada satu masa demo sekitar 300-an ke sini tiba-tiba ada kelompok massa lain yang kontra. Jadi satu sama lain saling provokasi akhirnya lempar-lemparan. Maka tadi anggota kami ada di tengah berusaha menetralisir dan melokalisir semua pihak kami bubarkan, akhirnya masa yang di luar bisa kami arahkan secara persuasif," lanjutnya.
Terkait aksi demo ormas GMBI telah memiliki izin, namun untuk masa yang kontra tidak memiliki izin. "Untuk masa yang demo itu ada pemberitahuannya cuma itu untuk masa yang kontra itu tidak ada" paparnya.
Indarto menegaskan, pihaknya akan memproses secara hukum terhadap pihak yang diduga memprovokasi bentrokan tersebut.
"Pihak mana yang melanggar aturan kami akan tegakkan hukum, anggota sudah kami kerahkan di lapangan" tandasnya.
Hingga kini, pihak kepolisian masih berjaga di lokasi bentrokan di Jalan Ahmad Yani depan Kantor Pemkot Bekasi.