KRICOM - Meski Pemilihan Presiden masih berlangsung dua tahun lagi, namun arah keberpihakan politik sudah mulai terlihat. Beberapa partai bahkan sudah menyatakan dukungannya untuk Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar enggan mengomentari soal pemilihan presiden. Untuk saat ini, pihaknya masih merasa nyaman bersama dengan Presiden Joko Widodo hingga selesai masa jabatan 2019.
"PKB nyaman bersama Pak Jokowi dan akan menyukseskan pemerintahan hingga 2019," kata Muhaimin usai menerima kunjungan Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (25/10/2017).
Namun untuk periode 2019-2024, Muhaimin belum bisa memastikan apakah akan bersama Jokowi atau tidak.
Yang jelas, kata dia, hingga dua tahun ke depan PKB tetap bersama Presiden Jokowi. Bahkan, pihaknya berharap mantan Wali Kota Solo ini tidak diganggu dengan hal-hal yang bisa membuatnya tidak bisa berkonsentrasi menyelesaikan tugasnya.
Sementara terkait pengesahan Perppu Ormas oleh DPR, menurut Muhaimin, sikap PKB dari dulu sudah jelas, yakni mendukung Perppu itu, tapi harus direvisi.
Di satu sisi, PKB menilai Perppu itu dibutuhkan, tetapi, di sisi lain, juga mengakui ada peluang peraturan perundang-undangan itu disalahgunakan untuk kepentingan tertentu.
"Kalau rezim baik seperti sekarang tidak ada masalah, tapi kalau rezimnya tidak baik bisa mengancam demokrasi," ujar pria yang akrab disapa Cak Imin ini.
Yang jelas, kata Muhaimin, sekarang sudah ada payung hukum untuk menangkal radikalisme, tinggal bagaimana memperperbaiki dan memperlakukannya agar tidak merusak demokrasi.
Soal adanya partai pendukung pemerintah yang berbeda sikap soal Perppu itu menurut Muhaimin tidak masalah karena itu adalah pilihan politik.
"Itu pilihan politik masing-masing. Kita tak bisa ikut campur," kata Muhaimin. Meski demikian, kata dia, pada dasarnya partai pendukung pemerintah tetap kompak/solid, terbukti Perppu itu tetap bisa "dimenangkan" di parlemen.
Sementara itu terkait kunjungan Dubes Australia, Muhaimin mengatakan kunjungan itu merupakan bagian dari memperat hubungan Indonesia-Australia.