KRICOM - Pengamat Politik dari Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago menilai Cagub Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat memiliki peluang menang di Pilkada Sumut. Menurut Pangi, ada sisi positif yang didapat usai kekalahannya di Pilkada Jakarta bersama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Djarot menjadi lebih dikenal luas seantero nusantara. Hal itulah yang membuat kans Djarot di Pilkada Sumut tetap besar.
"Peluangnya, Djarot tetap punya kans. Pertama Djarot sudah cukup dikenal," kata Pangi kepada Kricom di Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Faktor lain yang menguntungkan Djarot yakni statusnya sebagai cagub beretnis Jawa. Tidak bisa dipungkiri jika pemilih etnis Jawa masih besar di Sumut.
"Pemilih Jawa juga cukup tinggi. Cenderung orang Jawa memilih calon dari suku Jawa," ungkapnya.
Dari sederet keuntungan, Djarot dinilai tetap memiliki hambatan di Pilkada Sumut. Bayang-bayang hasil Pilkada DKI 2017 saat menjadi pendamping Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok salah satunya.
"Djarot punya beban ketika berpasangan dengan Ahok. Mungkin ada yang masih belum menerima kasus penistaan agama oleh Ahok," ujarnya.
Menurut Pangi, tidak sedikit yang masih terbayang dengan penistaan agama yang dilakukan Ahok. Sebagai pasangan Ahok di Pilkada DKI, tentunya hal tersebut berimbas ke Djarot.
"Jadi citra Djarot juga terganggu ketika berpasangan dengan Ahok. Ahok dianggap sebagai penista agama di Sumatera Utara dan masih tertanam dan ada luka," jelasnya.
Dengan hadirnya sisi negatif ini, dia menyarankan tim pemenangan Djarot-Sihar perlu memutar otak supaya bisa memoles pasangan tersebut dalam memenangkan Pilkada Sumut.
"Namun tetap Djarot punya kans terpilih di Sumut. Majunya Djarot di Pilkada DKI Jakarta membuat popularitas Djarot bagus. Soal suka dan memilih Djarot itu soal lain, itu lain cerita, butuh sentuhan yang berbeda," pungkasnya.