KRICOM - Menjadi pemimpin di Badan Narkotika Nasional (BNN) bukanlah hal mudah. Ada saja cobaan yang menguji iman Komjen Budi Waseso ketika menjabat sebagai orang nomor satu di institusi itu.
Pria yang akrab disapa Buwas ini mengaku pernah ditawari uang Rp 8 miliar oleh terpidana mati Narkoba, Togiman alias Toge pada Mei 2017 lalu.
"Saya mau dikasih Rp 8 miliar melalui salah seorang anak buah saya," kata Buwas saat ditemui di Pendapi Gede, Balai Kota, Jumat (9/2/2018).
Uang Rp 8 miliar dijanjikan Toge dengan syarat Buwas tidak mengungkap jaringannya. Rp 4 miliar dibayar di muka, kemudian sisanya baru dilunasi setelah penyelidikan ditutup.
Untungnya, iman Buwas tidak goyah mendengar tawaran sebesar itu. Jenderal bintang tiga ini tetap menolak tawaran Toge dan mengungkap jaringannya.
"Salah sendiri lewat anggota. Dicicil lagi. Kan jadi ketahuan. Coba Rp 8 miliar diberikan ke saya langsung," canda Buwas diiringi suara tawa tamu yang hadir.
Dalam kegiatan tersebut, Buwas mendapat penghargaan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bersama 60 anggota lainnya setelah berhasil mengungkap pabrik pil Paracethamol Caffein Carisoprodol (PCC) di Kota Solo, 3 Desember 2017 lalu.
60 aparat yang menerima penghargaan tersebut diantaranya 35 orang dari BNN, 13 aparat dari Polda dan 12 aparat dari Polresta.
Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo dalam sambutannya mengatakan penghargaan itu diberikan sebagai bentuk apresiasi atas prestasinya memberantas narkotika.
"Jangan memandang besar kecilnya nilai penghargaan, tetapi ini sebagai bentuk ucapan terimakasih karena berhasil membongkar pabrik pil PCC. Dan yang terbesar di Indonesia justru di Kota Solo," terang Hadi.
Ini, lanjut Rudy, menjadi sebuah keprihatinan. Tetapi, para aparat penegak hukum harus tetap bekerja.
"Dan bagi masyarakat yang melihat hal-hal mencurigakan segera melaporkannya ke Lurah, Camat atau langsung ke saya," pungkas dia.