KRICOM - Indonesia semakin gencar memberantas peredaran narkoba. Genderang perang melawan narkoba ditabuh di Era Presiden Joko Widodo. Saat itu, Jokowi memerintahkan aparat agar pengedar atau gembong narkoba ditembak di tempat.
Namun, para gembong barang haram ini seperti tak ada kapoknya. Padahal sudah jelas, hukuman mati menanti pelaku kejahatan narkoba.
Tahukah kamu? Jika Indonesia pernah punya gembong narkoba kelas kakap yang fenomenal bahkan menjadi sorotan media. Berikut ulasan KRICOM.
1. Pony Tjandra
Pony Tjandra merupakan salah satu bandar narkoba kelas kakap yang pernah ada di Indonesia. Pony memiliki aset dengan nilai fantastis yakni Rp 27 miliar. Terakhir, aset milik Pony disita Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Februari 2017. Kuat dugaan, harta Pony masih tersimpan di 32 bank dan perusahaan yang ada di Asia dan Eropa.
Pony ditangkap pada tahun 2006. Dirinya divonis 20 tahun penjara atas kepemilikan 57 ribu butir ekstasi. Meskipun di penjara, Pony diduga mengendalikan peredaran narkoba. Di rekeningnya ditemukan transaksi bisnis narkoba senilai Rp 6 miliar.
Namun pada 2014, pria berkepala plontos ini sempat membuat heboh karena bisa keluar dari penjara dan berkunjung ke rumahnya di kawasan Pantai Mutiara, Jakarta utara. BNN kemudian menciduk Pony dan mengembalikannya ke penjara.
2. Chandra Halim
Chandra Halim adalah salah satu pemain besar dalam perdagangan narkoba. Chandra disebut-sebut memiliki akses khusus ke Cina untuk membeli barang haram tersebut.
Dia secara langsung bisa melakukan transaksi dengan bandar asal Cina, Wang Chang Su. Wang Chang adalah pemodal sekaligus bos dari Chandra Halim dan Freddy Budiman.
Pada 8 April 2012, BNN berhasil membongkar penyelundupan 1,4 juta pil ekstasi. Pengungkapan ini berujung pada penangkapan Chandra lantaran dia terbukti menjadi otak dari penyelundupan tersebut. Chandra kemudian dijatuhi vonis mati pada sidang yang digelar tanggal 17 Oktober 2013.
3. Fredy Budiman
Freddy Budiman adalah seorang terpidana kasus narkoba yang meregang nyawa di hadapan regu tembak pada Jumat 29 Juli 2016 dinihari.
Freddy terkenal kerap keluar masuk penjar. Sebelum menjadi bandar narkoba, dia dikenal sebagai bos copet di Surabaya.
Freddy Budiman divonis mati setelah terbukti mengontrol peredaran 1,4 juta pil ekstasi dari balik jeruji besi. Sebelum berhadapan dengan regu tembak, Freddy meminta supaya dikumpulkan anak-anak yatim untuk mendoakannya dan berpesan agar dikuburkan di Surabaya, Jawa Timur.
4. Amir Aco
Amir Aco adalah tersangka kasus narkoba yang bisa dibilang lihai. Bagaimana tidak, pada November 2014 silam, Amir yang berstatus tahanan seumur hidup melarikan diri dari Lapas Balikpapan. Sebelum kabur, Amir memberikan martabak yang diisi obat tidur kepada sipir.
Setelah merasakan segarnya udara bebas, Amir kembali ditangkap pada tahun 2015. Kali ini ia membawa sabu-sabu seberat 1,2 kg dan ekstasi sebanyak 4.188 butir. Total barang haram tersebut senilai Rp 4 Miliar.
Pengadilan Negeri Makassar kemudian memvonis Amir dengan hukuman mati pada 8 Agustus 2015. Bukannya introspeksi diri setelah divonis mati, Amir malah kembali berulah. Dirinya tertangkap tangan sedang mengedarkan narkoba di dalam Lapas Makassar pada November 2015.
5. Meirika Franola
Meirika Franola alias Ola adalah wanita yang mendapat julukan sebagai ratu narkoba Indonesia. Pada tahun 2000, ia tertangkap saat akan menyelundupkan 3,5 kg heroin dan 3 kg kokain di Bandara Soekarno Hatta. Rencananya, dia akan membawa narkoba tersebut ke London.
Karena aksinya ini, Ola dijatuhi hukuman mati. Namun pada 2012, dirinya mendapat grasi yang mengubah statusnya dari terpidana mati menjadi tahanan seumur hidup.
Bukannya mensyukuri grasi yang diterimanya dengan bertobat, Ola malah tetap eksis mengedarkan narkoba dari balik jeruji besi. Pada 4 Oktober 2012, BNN meringkus seorang kurir narkoba yang kedapatan membawa 775 gram sabu. Ketika diperiksa, sang kurir mengaku merupakan suruhan Ola. Temuan ini membuat grasi Ola dibatalkan. Sang ratu narkoba kembali menyandang status terpidana mati. Namun, hingga saat ini Ola belum dieksekusi mati.
Itulah lima bandar narkoba yang sempat 'terkenal' di Indonesia. Inget ya guys.. Jangan sekali-kali bersentuhan dengan narkoba. Barang haram ini bisa merusak masa depanmu dan negara. Yuk kobarkan semangat Say No To Drugs!