KRICOM - Insiden penyerangan di Gereja St. Lidwina, Sleman, Yogyakarta menjadi perhatian masyarakat. Pasalnya, peristiwa ini terjadi tepat ketika pastor dan para jemaatnya tengah menunaikan ibadah misa.
Meski berbeda keyakinan, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah merasa dadanya berdegup kencang pasca mendengar penyerangan di Gereja St. Lidwina.
Hal tersebut disampaikan lewat kicauan di akun Twitternya. Melalui tagar #JagalahRumahTuhan, dia mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kekhusyukan suatu tempat ibadah tanpa memikirkan apapun agamanya.
"Setiap kita mendengar ada rumah Ibadah yang diserang, dada kita selalu terus berdegup kencang. Entahlah, mungkin karena kita tahu bahwa yang diserang adalah rumah kita sendiri, tak peduli apapun agama dan keyakinan," kata Fahri, Senin (12/2/2018).
Menurutnya, setiap umat beragama harus menjaga Rumah Tuhan seperti hati yang wajib dijaga baik-baik. Karena dunia bisa bergoncang apabila kediaman Tuhan ternodai.
"Dan, sebagaimana hati, Rumah Ibadah adalah juga tempat iman di jaga; ditanam, disemai dan dipelihara hingga berbuah menjadi lentera dalam hidup, tempat bersinarnya kebaikan dan tempat kita saling menjaga batas pribadi, bahwa ada yang tak dapat di-lintas batas," tambah Fahri.
Politikus PKS ini juga mengutip salah satu arti ayat Alquran 'bagimu agamamu, bagiku agamaku'. Kemudian, Fahri mengingatkan kalau Rumah Tuhan tidak boleh tersentuh senjata sekalipun. Meski pada saat itu, Indonesia sedang dalam kondisi perang.
"Orang yang memasukinya adalah yang tidak ingin lagi berperang dan bersedia memasuki jalur perdamaian maka ia jug tak boleh disentuh. Jangan wilayah sensitif tidak dijaga," imbaunya.
Terakhir, Fahri menyampaikan rasa simpatiknya kepada pastor yang menjadi korban luka dalam insiden penyerangan tersebut. Dia berharap, negara segera hadir di tengah dan menjadi pembela tanpa jeda.