KRICOM - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto diprediksi menjadi pesaing terkuat Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019 versi lembaga survei PolMark Indonesia.
Wasekjen Gerindra, Andre Rosiade pun semakin percaya diri kalau Prabowo masih bisa mengalahkan Jokowi. Apalagi perolehan suara mereka hanya berbeda tipis.
"Kami melihat posisi Pak Jokowi belum aman, jadi ada peluang untuk Pak Prabowo dan Gerindra. Meski Presiden Jokowi sering masuk TV, ternyata hanya 30 persen (tingkat kemantapan memilih). Ternyata Pak Jokowi posisinya mengkhawatirkan, bisa dikalahkan," cibir Andre usai rilis hasil survei PolMark di SCBD, Jakarta Selatan, Senin (18/12/2017).
Melihat hasil seperti itu, Andre yakin Prabowo bisa mengejar elektabilitas Jokowi. Apalagi jika Petinggi Partai Gerindra ini sudah mulai 'turun gunung'.
"Ini jadi patokan kami, survei akhir November dan awal Desember diumumkan bahwa ternyata Pak Jokowi bisa dikalahkan, dan Insya Allah 2019 kita bisa dapat presiden baru," ujarnya.
Kesempatan Prabowo untuk mengalahkan Jokowi semakin bertambah ketika mayoritas pemilih muda belum menentukan pilihan. Celah inilah yang bakal dimanfaatkan Gerindra untuk merebut kursi panas RI 1.
"Inilah kunci kemenangan Pak Prabowo, Insya Allah 2-3 bulan lagi, Pak Prabowo resmi diusung Gerindra dan akan turun ke kampung-kampung. Beliau akan menunjukkan figur pemimpin yang merakyat," imbuh Andre.
Lagipula, banyak hal yang bisa membuat warga enggan memilih Jokowi kembali. Salah satunya soal infrastruktur yang masif namun belum dirasakan manfaatnya untuk masyarakat.
"Infrastruktur luar biasa, namun belum dirasakan masyarakat. Pak Jokowi bukan saja terkenal bapak infrastruktur, tapi juga dikenal bapak perpajakan nasional. Rakyat sulit, pengangguran tinggi, harga kebutuhan tinggi, apa saja dipajakin," pungkasnya.