KRICOM - Pemerintah Bangladesh dan Myanmar akhirnya menemukan kata sepakat dalam menangani para pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Negara Bagian Rakhine. Dalam keterangannya, Bangladesh akan bekerja sama dengan Myanmar untuk memulangkan para pengungsi ke tempat tinggalnya di Rakhine.
Seperti dirilis Reuters, Selasa (16/1/2018), setidaknya terdapat ratusan ribu pengungsi Rohingya yang saat ini masih tinggal di pemukiman darurat yang dibangun Pemerintah Bangladesh. Nantinya, para pengungsi akan dipulangkan melalui lima pos transit di Bangladesh.
"Myanmar telah menegaskan komitmennya untuk menghentikan gelombang pengungsi Myanmar ke Bangladesh," ujar pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Bangladesh.
Tak hanya itu, Myanmar juga dituntut untuk menerima anak-anak yatim piatu dan "anak-anak yang lahir dari insiden yang tidak diinginkan," sambung pernyataan tersebut, merujuk pada anak-anak yang lahir dari para korban pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh para anggota militer Myanmar terhadap perempuan Rohingya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Myanmar mendapatkan sorotan tajam dari dunia internasional, seiring dengan melonjaknya jumlah pengungsi warga Rohingya ke Bangladesh. Sejumlah pihak menuding Myanmar telah melakukan pembunuhan massal terhadap warga etnis Rohingya tahun 2017 silam.
Pemerintah Myanmar menepis tudingan tersebut dan menyebut insiden yang terjadi di Rakhine merupakan operasi militer sebagai tanggapan atas serangan teroris yang dilakukan warga Rohingya terhadap pasukan keamanan pada 25 Agustus 2017.