KRICOM - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) memastikan akan terus membuka peluang untuk berdialog secara langsung dengan Korea Utara (Korut). Pernyataan tersebut diucapkan, beberapa jam setelah Pyongyang mengancam akan terjadi sebuah perang nuklir dalam waktu dekat.
Wakil Menteri Luar Negeri AS, John J. Sullivan mengatakan, pihaknya akan terus mencari jalan untuk meredakan tensi konflik antara AS dengan Korut.
"Kami tak akan mengesampingkan upaya untuk berdialog secara langsung. Fokus kami adalah diplomasi demi memecahkan permasalahan dengan Republik Rakyat Demokratik Korea," ujar Sullivan, seperti dikutip dari Reuters.
Namun begitu, upaya menggelar dialog dengan Korut tidak serta-merta menurunkan kewaspadaan AS terhadap ancaman serangan Korut yang bisa terjadi kapanpun.
"Kami dan sekutu kami, Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara lainnya, harus bersiap apabila upaya diplomasi ini gagal," sambungnya usai bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Jepang, Shinsuke Sugiyama di Tokyo, Jepang, Senin (17/10/2017).
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson telah memastikan bahwa pihaknya akan terus melakukan upaya untuk berdiplomasi dengan Korut. Upaya tersebut, menurutnya, telah didukung oleh Presiden AS, Donald Trump.
Padahal sebelumnya, usaha Tillerson diremehkan oleh Trump. Melalui akun Twitter @realDonaldTrump, Presiden Negeri Paman Sam mengatakan bahwa upaya Tillerson untuk berdialog dengan Korut adalah sebuah kesia-siaan.