KRICOM - Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian akan terus menjalin silaturahmi dengan ormas Islam lain guna mengklarifikasi pidato kontroversialnya yang viral di media sosial.
Upaya ini dilakukan guna meredam amarah sejumlah ormas yang merasa tersinggung lantaran hanya menyaksikan video sambutan tersebut secara setengah-setengah.
"Sistem pendingin ini yang kami tunjukan guna mengklarifikasi konteks video. Kami akan terus silaturahmi dengan semua ormas-ormas islam, para ulama, tokoh agama di seluruh Indonesia," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Mochammad Iqbal kepada wartawan, Kamis (1/2/2018).
Menurut Iqbal, tidak ada keinginan dari kapolri untuk mendiskreditkan ormas islam selain Muhammadiyah dan NU.
"Pidato tersebut angelnya tidak disitu. Arahnya tidak begitu dan sama sekali tidak memojokan atau menyampingkan atau menafikan kelompok-kelompok lain selain NU dan Muhammadiyah," ungkapnya.
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini memastikan Irjen Tito tidak memiliki masalah dengan ormas Islam manapun.Hal ini terlihat dari mesranya hubungan Kapolri dengan PBNU.
Hingga kini, pihaknya belum mau mempolisikan siapa oknum yang memotong dan mengunggah video tersebut hingga viral di media sosial.
"Mereka sangat memahami pidato Kapolri, tidak mempermasalahkan dan akan bergandengan tangan menguatkan yang selama ini sudah terjalin. Perkara siapa yang memotong dan mengupload Polri belum sampai ke situ," tutup Iqbal.
Video berisi pidato Tito pada 2017 itu sempat viral dan menuai protes. Dalam video tersebut, Tito menyatakan bahwa hanya ormas NU dan Muhammadiyah yang layak didukung karena berjasa kepada Indonesia serta pro-Pancasila.