KRICOM - Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian mengaku apabila kinerja polisi lalu lintas (Polantas) masih menjadi sorotan dan dikeluhkan masyarakat. Hal itu tak lepas akibat kelakuan oknum yang masih saja berbuat culas.
Salah satunya seperti melakukan pungutan liar, percaloan dan pemerasan kepada sopir truk di Jalan Tol atau saat operasi zebra. Makanya, perlu ada terobosan membenahi masalah ini agar tak jadi penyakit menahun.
"Target saya untuk menaikan kepercayaan publik, yang komplen banyak soal lantas. Perbaikan sistem, modernisasi, sekaligus perbaikan perorangan, disiplin dan lain-lain," imbau Tito saat menghadiri launching Aplikasi Pelayanan Lalu Lintas Polri di Mercure Convention Centre, Ancol, Kamis (9/11/2017).
Rencananya, Tito akan memperbaiki masalah ini dengan menerapkan pelayanan berbasis informasi dan teknologi (IT). Hal itu sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah diminta kepadanya.
"Katanya Polri ke depan harus memberikan layanan pubik yang berbasis IT. Memang betul, karena sekarang jamannya IT, maka saya mendorong pelayanan di Lalu Lintas harus didorong dengan IT karena bersentuhan dengan masyarakat," ungkapnya.
Apalagi konsep tilang dengan menggunakan perangkat CCTV yang terpasang di jalan untuk mengambil foto plat nomor kendaraan dan memberikan data lokasi tempat terjadinya pelanggaran lalu lintas sudah terwujud di Bali.
Nantinya, data yang terekam akan masuk ke dalam data pemilik kendaraan yang ada di aplikasi Electronic Registration and Identification (ERI). Surat tilang nantinya akan dikirim ke alamat pelanggar.
"Kepercayaan masyarakat terhadap Polri harus ditingkatkan, salah satunya melalui pelayanan di bidang lalu lintas yang makin sederhana dan inovatif," tutupnya.