KRICOM - Amerika Serikat (AS) masih terus menunjukkan kesiagaannya dalam menyikapi krisis nuklir di Semenanjung Korea. Belum lama ini, Angkatan Udara AS telah mengirimkan 6 pesawat pengebom B-52 ke pangkalan militernya di Guam untuk menghadapi kemungkinan meningkatnya tensi antara AS dan Korea Utara (Korut).
Seperti dirilis CNN, Selasa (16/1/2018), Angkatan Udara AS mengatakan bahwa pengiriman pesawat pengebom ke Guam merupakan salah satu bentuk pengamanan yang dilakukan AS di kawasan Samudera Pasifik.
"(Pengiriman pesawat) ini merupakan proses berkelanjutan dari komitmen kami untuk menjaga para sekutu dan rekan-rekan di kawasan Indo-Pasifik," ujar juru bicara Angkatan Udara AS melalui rilis resmi yang disebar ke kalangan wartawan.
Meski begitu, pengiriman pesawat pengebom tersebut dipandang sebagai langkah yang provokatif dan dapat memicu terjadi letupan perang di Semenanjung Korea. Pasalnya, pesawat-pesawat yang mampu menjatuhkan bom nuklir tersebut dikerahkan saat Korut dan Korsel tengah melakukan pembicaraan damai di Zona Demiliterisasi (DMZ).
Selain itu, seperti telah disebutkan sebelumnya, pesawat B-52 adalah salah satu jenis pesawat yang mampu terbang hingga batas stratosfer untuk menjatuhkan bom-bom nuklir sesuai dengan target yang telah ditentukan. Berbagai pihak mengatakan bahwa hal tersebut merupakan langkah antisipasi AS terhadap Korut yang masih mengembangkan senjata nuklir sampai saat ini.