KRICOM - Revisi UU MD3 yang telah disahkan Senin (12/2/2018) kemarin membuat kursi pimpinan MPR/DPR bertambah. Hasilnya, PDI Perjuangan selaku partai pemenang pemilu mendapat jatah dua porsi.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Utut Adianto berharap penambahan kursi pimpinan DPR semakin mengefektifkan komunikasi antara lembaga legislatif dan eksekutif. Sehingga pola hubungan kelembagaan terjalin maksimal.
"Semoga komunikasi antara parlemen dan pemerintah semakin efektif. Harapan kami begitu," kata Utut seperti dikutip dari Antara, Jumat (16/2/2018).
Sayangnya, Utut sendiri belum mengetahui siapa kader FPI yang dipilih menempati kursi Wakil Ketua MPR atau DPR.
Namun Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri sudah memerintahkan seluruh kadernya untuk bekerja semaksimal mungkin. Soal siapa yang ditugaskan, itu adalah kewenangannya sebagai ketum.
"Saya belum diskusi dengan pimpinan lain karena ke depan semuanya harus dirembug. Tapi kami diperintahkan untuk kerja sekeras-kerasnya dan penempatan sebagai petugas partai di mana saja oleh Ibu Mgea," tutur Utut.
Sebelumnya, PDIP memang ingin memiliki perwakilan di kursi pimpinan DPR dan MPR karena merasa sebagai partai pemenang pemilu.
Lalu pada periode pergantian Ketua DPR, awal Januari, PDIP menyatakan dukungannya kepada Bamsoet. Anggota Komisi II dari Fraksi PDIP, Arteria Dahlan, sampai menyebut, Bambang sebagai sosok yang berpengalaman memimpin sekaligus menjaga soliditas antarfraksi.